Sekolah bagi murid-murid dapat
dipandang sebagai system persahabatan dan hubungan –hubungan soaial.Bedanya
dengan orang dewasa ialah bahwa struktur sosial ini lebih bersifat tak
formal.Kedudukan murid hanya dikenal dalam lingkungan sekolah saja. Ada juga
kedudukan murid yang lebih formal seperti ketua OSIS. Akan tetapi kebanyakan
kedudukan murid bersifat tak formal dan hanya diketahui dalam kalangan sekolah
itu saja.
Ada dua metode utama untuk
mempelajari struktur informal para pelajar:
- Teknik sosiometri yaitu dalam garis besarnya kepada murid diberikan pertanyaan lalu dari hasil pertanyaan itu diajukan kepada setiap murid dalam kelas atau kelompok murid dapat disusun suatu diagram yang disebut sosiogram.
- Metode partisipasi-observasi yaitu sambil turut berpartisipasi dalam kegiatan kelompok selama beberapa waktu mengadakan observasi tentang kelompok.
Disuatu sekolah dapat kita temukan
macam-macam kedudukan murid dan hubungan antar murid,antara lain :
- · Hubungan dan kedudukan berdasarkan usia dan tingkat kelas
- · Struktur sosial berhubungan dengan kurikulum
- · Klik atau kelompok persahabatan disekolah
- · Hubungan antara struktur masyrakat dengan pengelompokan disekolah
- · Kelompok Elite
- · Kelompok siswa yang mempunyai organisasi formal
Asas Kasih Sayang
Dalam proses dan kegiatan
pendidikan, hubungan serta suasana yang kita kembangkan, dalam konteks interaksi edukatif. Hubungan antara
pendidik dengan peserta didik, dibina dalam suasana kasih sayang yang terarah
pada pembentukan kepribadian, dengan menanamkan nilai-nilai yang bermakna dalam
kehidupan untuk hidup nyaman, aman, damai dan sejahtera. Suasana dan hubungan
kehidupan yanng lebih luas, maka kita berpegang serta menerapkan asas-asas :
- Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Berbakti kepada orang tua
- Menghormati orang yang lebih tua dan orang yang dituakan
- Menghargai sesama
- Menyayangi orang yang lebih muda
Suasana
dan hubungan interaksi edukatif antara pendidikan dengan peserta didik,
terjalin dalam kasih sayang, dalam mekanisme ini, pendidik berinteraksi dengan
peserta didik yang dikategorikan lebih muda yang secara kelender memang lebih
muda, dan atau karena ststus serta posisinya ditetapkan sebagai pihak yang
lebih muda. Dengan demikian, dalam proses dan kegiatan pendidikan asas kasih
sayang menjadi salah satu asas utama.
Setiap manusia pasti memiliki sejumlah
kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pengalaman karena adanya interaksi
manusia dengan lingkungannya. Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang
ada di luar diri anak yang memberikan pengaruh terhadap perkembangannya.
Lingkungan pendidikan dapat berupa benda-benda, orang-orang, keadaan-keadaan,
dan peristiwa-peristiwa yang ada di sekitar peserta didik yang bisa memberikan
pengaruh kepada perkembangannya, baik secara tidak langsung ataupun langsung,
baik secara sengaja maupun tidak disengaja.
Lingkungan
Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan
lingkungan pendidikan yang mula-mula dan terpenting. Sering juga disebut
sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karena memang orang tua
dalam keluargalah yang terutama memiliki tanggung jawab atas pendidikan anak
kandungnya. Menurut kodratnya orang tua harus mendidik anak-anaknya, terdorong
oleh suatu insting, yaitu rasa cinta yang asli terhadap keturunannya.
Pendidikan yang paling banyak diterima
oleh anak adalah dalam keluarga, oleh karena itu tugas utama keluarga dalam
pendidikan anak adalah peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup
keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian besar berasal dari pendidikan kedua
orang tuanya dan anggota keluarga yang lain (Indrakusuma, 1978). Keluarga juga
membina dan mengembangkan perasaan sosial anak, seperti rasa tenggang rasa,
suka menolong, hidup damai, kerjasama, kegotongroyongan, kepekaan, dan
sebagainya.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan
dan aspirasi anak, maka keluarga menyerahkan sebagian peran/tanggungjawabnya
kepada jalur pendidikan formal (sekolah) maupun non formal (kursus, kelompok
belajar, dsb).
Peran jalur pendidikan formal (sekolah)
semakin lama semakin penting, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan
aspek kognitif (pengetahuan) dan skill/psikomotorik (ketrampilan). Hal ini
tidak berarti bahwa keluarga dapat melepaskan diri dari tanggung jawab
pendidikan anaknya, diharapkan keluarga lebih banyak bekerja sama dan mendukung
kegiatan pusat/lingkungan pendidikan lainnya (sekolah dan masyarakat).
Lingkungan
Sekolah
Sekolah sebagai pusat pendidikan adalah
sekolah yang mencerminkan masyarakat yang maju karena pemanfaatan secara
optimal ilmu pengetahuan dan teknologi. Semakin maju suatu masyarakat semakin
penting peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam
proses pembangunan masyarakat itu.
Lingkungan
Masyarakat
Masyarakat yang berperan aktif dalam bidang pendidikan dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa macam. Kelompok ini berupa
organisasi-organisasi pendidikan, sosial, politik, ekonomi, keagamaan dan
sebagainya. Semua kelompok ini perlu dilibatkan secara aktif dalam membantu dan
mendukung penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Pengelola atau pihak sekolah
hendaknya mampu menganalisis kelompok masyarakat mana yang bisa dilibatkan
dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar