Perang Maluku-Portugis
Perang Maluku-Portugis merupakan perang antara Kesultanan
Ternate dan Portugis. Ketika, Portugis berlayar ke Maluku untuk mencari
rempah-rempah, mereka bersaing dengan Spanyol. Spanyol diterima di Tidore dan
Portugis di Ternate. Namun, karena Spanyol melanggar Perjanjian Tordessilas,
Spanyol pergi ke Filipina meninggalkan Maluku. Saat itu Portugis melakukan
kesewenang-wenangan dan memonopoli perdagangan di Maluku. Akibatnya, rakyat
Maluku dibawah pimpinan Sultan Khairun melakukan perlawanan. Namun, Gubernur
Portugis De Mesquita menangkap dan membunuh Sultan Khairun ketika melakukan perundingan dengan portugis.
Setelah itu, perlawanan rakyat Maluku dipimpin oleh Sultan Baabullah. Sultan
Baabullah melakukan penyerangan di benteng-benteng portugis seperti Tolucco,
snto lucia, santo pedro, dan ketiganya berhasil ditaklukkan. Namun, Sultan
Baabullah hanya memerintahkan untuk mengepung benteng Sao Paulo yang di
dalamnya tinggal De Mesquita dan beberapa keluarga pribumi-portugis. Akibatnya,
De Mesquita dipecat dan digantikan oleh Alvaro de Ataide. Sultan Baabullah
mencabut beberapa fasilitas yang diberikan kepada Sultan Khairun kepada
Portugis yang menyangkut misi Jesuit dan menggempur Portugis. Tahun 1571,
Ternate dipimpin Kalakinka menyerbu dan menduduki Ambon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar