Kamis, 28 Maret 2013

Sejarah : Perang Maluku



Perang Maluku-Portugis

Perang Maluku-Portugis merupakan perang antara Kesultanan Ternate dan Portugis. Ketika, Portugis berlayar ke Maluku untuk mencari rempah-rempah, mereka bersaing dengan Spanyol. Spanyol diterima di Tidore dan Portugis di Ternate. Namun, karena Spanyol melanggar Perjanjian Tordessilas, Spanyol pergi ke Filipina meninggalkan Maluku. Saat itu Portugis melakukan kesewenang-wenangan dan memonopoli perdagangan di Maluku. Akibatnya, rakyat Maluku dibawah pimpinan Sultan Khairun melakukan perlawanan. Namun, Gubernur Portugis De Mesquita menangkap dan membunuh Sultan Khairun  ketika melakukan perundingan dengan portugis. Setelah itu, perlawanan rakyat Maluku dipimpin oleh Sultan Baabullah. Sultan Baabullah melakukan penyerangan di benteng-benteng portugis seperti Tolucco, snto lucia, santo pedro, dan ketiganya berhasil ditaklukkan. Namun, Sultan Baabullah hanya memerintahkan untuk mengepung benteng Sao Paulo yang di dalamnya tinggal De Mesquita dan beberapa keluarga pribumi-portugis. Akibatnya, De Mesquita dipecat dan digantikan oleh Alvaro de Ataide. Sultan Baabullah mencabut beberapa fasilitas yang diberikan kepada Sultan Khairun kepada Portugis yang menyangkut misi Jesuit dan menggempur Portugis. Tahun 1571, Ternate dipimpin Kalakinka menyerbu dan menduduki Ambon.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar