Limpa adalah organ yang merupakan bagian dari sistem getah
bening. Organ ini berfungsi menyaring darah dan meregenerasi sel-sel darah.
Limpa berfungsi sebagai 2 organ, Bagian yang putih merupakan
sistem kekebalan untuk melawan infeksi dan bagian yang merah bertugas membuang
bahan-bahan yang tidak diperlukan dari dalam darah (misalnya sel darah merah
yang rusak). Jika limpa membesar (splenomegali), kemampuannya untuk menangkap
dan menyimpan sel-sel darah akan meningkat.
Splenomegali dapat menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah, sel darah putih dan trombosit dalam sirkulasi.
Splenomegali dapat menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah, sel darah putih dan trombosit dalam sirkulasi.
Pembengkakan limpa atau splenomegali merupakan salah
satu jenis penyakit yang sering menyerang anak-anak dan juga orang
dewasa. Pengidap pembengkakan limpa biasanya mempunyai perut yang
busung seperti orang busung lapar, dan jika diraba di perut sebelah kiri akan
terasa ada benda yang keras dan membesar tetapi tidak terasa sakit. Dan juga
dari pemeriksaan labotorik akan menampakkan hasil-hasil yang tidak wajar.
Pembengkakan limpa ini biasanya terjadi bersamaan dengan gangguan fungsi
ginjal, hati, persendian, dan saluran pencernaan.
Penyebab
Pembengkakan limpa dapat terjadi
karena faktor-faktor :
- Makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh ibu kita ketika kita masih berbentuk janin.
- Faktor ini memegang peranan yang sangat dominan.
- Lingkungan
Lingkungan terutama lingkungan diri (perhatikan sekali kesehatan gigi dan mulut) yang tidak sehat dapat memicu penciptaan kondisi tubuh yang bersifat masam yang antara lainnya menyebabkan munculnya bakteri sehingga memicu terjadinya pembengkakan limpa. - Juga di negara-negara Afrika splenomegali dapat terjadi karena kesalahan vaksinasi
- Gangguan kesehatan sumsum tulang, ginjal, lambung, hati, tonsil, tymus, dan usus.
- Genetika
Genetika atau keturunan memegang peranan yang paling kecil. - Penyakit-penyakit tertentu seperti:
·
Leukimia ringan: sel darah putih
(leukosit) yang baru saja diproduksi, 30% nya akan disimpan di dalam limpa.
Pada kondisi leukimia (produksi sel darah putih berlebih) maka jumlah leukosit
yg disimpan di limpa meningkat sehingga limpa membesar.
·
Penyakit infeksi seperti
malaria dan toksoplasma.
·
Pada kasus infeksi bakterial yang
bersifat akut, ukuran limpa sedikit membesar sebagai akibat dari
peradangan yang menyebabkan peningkatan infiltrasi sel-sel fagosit dan sel-sel
neutrofil.
·
Penyakit hematologi seperti
thalasemia
·
Penyebab sistemik seperti sirosis
hepatis, hipertensi porta, gagal jantung kongesti
·
kondisi gagal jantung (dilatasi)
menyebabkan kongesti umum/sistemik buluh darah balik, terutama vena porta
hepatika dan vena splenik. Keadaan ini mengakibatkan tekanan hidrostatik vena
meningkat dan mengakibatkan terjadinya pembesaran limpa. Pada kondisi sirosis
hati, aliran darah pada vena porta mengalami obstruksi, karena terjadi fibrosis
hati. Keadaan seperti ini menyebabkan peningkatan tekanan hidrostatik vena
porta dan vena splenik, sehingga menyebabkan pembesaran limpa.
·
Neoplasma
Dapat bersifat primer dan sekunder. Pada kondisi primer, sel-sel onkogenik limpa secara primer tumbuh menjadi sel tumor. Kondisi sekunder pada umumnya terjadi karena pengaruh pada saat penyebaran (metastatik) sel tumor limfoma dan leukemia.
Dapat bersifat primer dan sekunder. Pada kondisi primer, sel-sel onkogenik limpa secara primer tumbuh menjadi sel tumor. Kondisi sekunder pada umumnya terjadi karena pengaruh pada saat penyebaran (metastatik) sel tumor limfoma dan leukemia.
Penyakit-penyakit tertentu ini
terjadi karena faktor makanan dan minuman, faktor lingkungan, dan faktor
genetika.
Gejala
Limpa yang membesar tidak menyebabkan banyak gejala, dan tidak satupun gejala yang menunjukkan penyebab membesarnya limpa.
Limpa yang membesar terletak di dekat lambung dan bisa menekan lambung, sehingga penderita bisa merasakan perutnya penuh meskipun baru makan sedikit makanan kecil atau bahkan belum makan apa-apa.
Penderita juga bisa merasakan nyeri perut atau nyeri punggung di daerah limpa, yang bisa menjalar ke bahu, terutama jika sebagian limpa tidak mendapatkan cukup darah dan mulai mati.
Penaganan medik oleh dokter medik
dapat berupa:
- USG limpa
- Operasi pengangkatan limpa
- Biopsi sumsum tulang
- Penggunaan obat-obatan kimia
- Transfusi darah
- Kemoterapi
- Transplantasi sumsum tulang.