Clonorchis sinensis
Cara
penularan dan manusia terinfeksi karena memakan ikan air tawar. Contohnya
daging ikan yang mentah atau dimasak tidak matang yang di dalamnya terdapat
larva berbentuk kista (metaserkaria). Pada saat dicerna larva cacing akan
terbebas dari dalam kista dan bermigrasi melalui Duktus Koledokus ke dalam
pecabangan empedu. Telur dalam empedu diekskresikan melalui tinja. Pada tempat
yang sesuai, telur yang fertil (telah dibuahi) akan menetas menjadi larva
bersilia yang disebut mirasidium.
Jika telur ini termakan oleh siput (lymnea) sebagai pejamu pertama yang rentan,
maka akan menetas dalam usus siput. Larva atau mirasidium ini dalam 2 minggu
akan berubah bentuk menjadi sporosista.
Sporosista
yang tidak bersilia, kemudian tumbuh dan akhirnya pecah menghasilkan larva
kedua disebut redia. Redia masuk
kejaringan siput. Didalam tubuh siput redia akan tumbuh dan berkembang
menghasilkan larva ketiga disebut serkaria.
Serkaria ini kemudian bermigrasi atau meningglkan tubuh siput dan masuk ke
dalam air. Jika mengenai pejamu kedua (ikan), serkaria akan menembus tubuh ikan
dan biasanya masuk ke dalam daging ikan atau biasa juga di bawah sisik (kulit).
Saat itu membentuk metaserkaria (kista). Kemudian melepaskan ekornya.
Ikan yang
mengandung metaserkaria akan termakan oleh manusia, jika ikan tersebut tidak
dimasak dengan matang. Metaserkaria dalam bentuk kista akan masuk ke dalam
sistem pencernaan, kemudian berpindah kehati melalui saluran empedu dan tumbuh
menjadi cacing dewasa, dan mengulang kembali siklus hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar