Stem Cell ( disebut juga sel punca ) adalah sel induk pada manusia, hewan dan tumbuhan yang berfungsi
untuk membentuk sel baru.
Definisi Lain : Sel punca
atau sel induk (Stem cell) adalah sel
yang tidak spesifik yang memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi
sel-sel lainnya dan kemampuan untuk memperbaharui dirinya sendiri (regenerasi).
Jika pada
manusia stem cell terdapat pada plasenta dan tali pusat bayi yang baru lahir.
Bagi orang Indonesia umumnya, plasenta dan tali pusat itu akan ditanam. Pada
zaman sekarang, bagi golongan yang berada, stem cell anak mereka akan disimpan di stem cell bank. Stem
Cell itu boleh digunakan kembali jika bayi tadi mengidapi penyakit kronik.
Ada beberapa jenis Stem Cell, diantaranya adalah Adult Stem
Cell dan Embryonic Stem Cell.
1. Adult Stem Cell adalah sel induk yang sudah dewasa, artinya sudah
memiliki fungsi spesifik dan hanya mampu membentuk beberapa jenis sel yang segolongan
saja (multipoten), misalnya Stem Cell Jantung hanya dapat
membentuk sel otot jantung, sel otot polos dan endotel. Therapy
menggunakan Adult Stem Cell sudah digunakan selama puluhan tahun,
namun Karena biayanya yang sangat
mahal dan prosedur yang sangat rumit, tidak banyak pasien
yang berkesempatan menjalani therapy ini.
2. Embryonic Stem Cell adalah sel induk (sel punca) yang merupakan cikal bakal atau sel mula-mula yang berkembang biak membentuk seluruh organ tubuh makhluk hidup (pluripoten). Stem Cell inilah yang terus menerus membelah diri sehingga terbentuk janin yang kemudian lahir sebagai bayi. Embryonic Stem Cell ini banyak terdapat pada Placenta atau Ari-Ari pada bayi yang baru lahir.
Sel punca
dapat berasal dari sel orang itu sendiri atau dari donor. Jika sel punca
diambil dari orang itu sendiri, maka sel-sel tersebut harus diambil sebelum
dilakukan kemoterapi atau terapi radiasi karena tindakan tersebut dapat
menyebabkan kerusakan pada sel punca. Sel punca akan dimasukkan kembali pada
tubuh orang tersebut setelah pengobatan selesai.
Sel punca
untuk sel darah bisa diperoleh dari sumsum tulang atau dari darah.
Pencangkokkan sumsum tulang adalah salah satu jenis pencangkokkan sel punca,
karena sumsum tulang mengandung sel punca yang menghasilkan lebih banyak sel
darah.
Untuk
transplantasi sumsum tulang, pendonor akan diberikan anestesi (bius) umum terlebih
dahulu sebelum dilakukan pengambilan sumsum tulang dari tulang pinggul donor.
Terkadang
sel punca orang dewasa diambil dari dalam darah. Pertama-tama seorang donor
akan diberikan obat yang membuat sumsum tulang melepaskan sel-sel punca lebih
banyak ke dalam aliran darah. Kemudian darah akan diambil dan dialirkan ke
sebuah mesin yang akan memisahkan sel-sel punca. Biasanya diperlukan 6 kali 2-4
jam pertemuan dengan periode 1-2 minggu untuk mendapatkan sel punca yang cukup.
Sel-sel tersebut kemudian dapat disimpan dengan dibekukan untuk dipakai jika
diperlukan kemudian.
Sel punca
yang diperoleh kemudian disuntikkan ke pembuluh darah resipien (penerima).
Sel-sel punca yang telah masuk ke tubuh resipien akan bermigrasi dan mulai
bermultiplikasi pada tulang dan menghasilkan sel-sel darah.
Transplantasi
sel punca pada pasien-pasien post kemoterapi atau terapi radiasi memiliki
risiko untuk terjadinya infeksi. Hal ini disebabkan oleh sel-sel darah putih
yang rusak atau berkurang jumlahnya akibat kemoterapi atau terapi radiasi.
Dengan demikian, risiko terjadinya infeksi sangat tinggi, terutama pada 2-3
minggu pertama sesudah transplantasi, sampai sel-sel punca yang didonorkan
dapat menghasilkan sel-sel darah putih yang cukup untuk mencegah infeksi.
Para peneliti
berharap untuk dapat menggunakan sel-sel punca untuk memperbaiki atau
menggantikan sel-sel atau jaringan yang rusak atau hancur. Para peneliti juga
sejauh ini telah mampu untuk memperoleh sel-sel punca dari berbagai sumber :
- Embrio : pada pembuahan in vitro, sperma dan beberapa sel telur ditempatkan pada media kultur. Sperma kemudian membuahi sel telur dan menyebabkan terjadinya pembelahan sel, sehingga terbentuk embrio. Embrio-embrio yang paling baik akan diambil dan ditempatkan pada rahim wanita. Embrio-embrio sisanya akan dibuang atau dibekukan untuk dipakai jika diperlukan kemudian. Sel punca dapat diperoleh dari embrio yang tidak digunakan. Tetapi karena embrio yang tidak digunakan kehilangan kemampuan untuk berkembang menjadi manusia utuh, maka penggunaan sel-sel punca dari embrio masih kontroversial. Para peneliti berpendapat bahwa sel-sel punca ini paling berpotensi untuk menghasilkan berbagai jenis sel dan untuk bertahan setelah dilakukan transplantasi.
- Janin : embrio setelah 8 minggu pembentukan disebut janin. Sel punca bisa diperoleh dari janin yang keguguran atau diaborsi.
- Tali pusat : sel punca bisa diperoleh dari darah pada tali pusat atau plasenta setelah seorang bayi dilahirkan. Sel punca ini hanya bisa menghasilkan sel-sel darah dan telah digunakan untuk transplantasi pada beberapa tahun terakhir.
- Anak dan dewasa : sumsum tulang dan darah pada anak dan orang dewasa mengandung sel punca. Sel punca ini hanya bisa menghasilkan sel-sel darah. Sel-sel ini paling sering digunakan untuk transplantasi.
Stem
Cell Therapy Sebagai Terapi Ampuh untuk Berbagai Penyakit
Stem Cell Therapy merupakan Therapy yang sangat
ampuh untuk mengatasi penyakit degeneratif seperti : Alzheimer,
Parkinson, Stroke, Diabetes Melitus, khususnya Insulin Dependent Diabetes
Mellitus ( IDDM ), Aterosklerosis, Infark Miokard serta banyak penyakit
degeneratif lainnya.
Perkembangan
Penelitian
Melalui berbagai metode penelitian yang dilakukan oleh para pakar Stem
Cell. kini mulai dilakukan penelitian mengenai penggunaan Placenta hewan,
yaitu Placenta tikus, kelinci, kuda, anjing, kucing, domba dan
lain-lain sebagai bahan Stem Cell Therapy. Bahkan sudah ada beberapa
Placenta hewan yang telah dipergunakan dan diproduksi besar-besaran sebagai
bahan Stem Cell Therapy, diantaranya Placenta Kelinci,
Domba dan Rusa. Tak dapat dipungkiri bahwa Stem Cell Therapy
menggunakan Placenta hewan telah terbukti mampu mengatasi berbagai macam
penyakit yang mematikan terutama
penyakit degeneratif (berhubungan dengan penurunan fungsi organ
tubuh). Namun dalam menerapkan prinsip kehati-hatian, para peneliti masih terus
melakukan penelitian lebih lanjut apakah ada efek samping yang berbahaya dalam
penggunaan Placenta hewani ini.
Manfaat Lain Stem Cell
Untuk
pengobatan korban luka bakar, mengobati pasien Alzheimer dengan menggantikan
jaringan otak yang telah rusak,. untuk penderita diabetes tipe 1 stem cell ini dapat menggantikan sel yang gagal
memproduksi insulin.
SEMOGA BERMANFAAT
Sumber :
http://m.medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=3233
Tidak ada komentar:
Posting Komentar