Antasida, nama ini mungkin tidak asing bagi penderita tukak lambung.
Antasida adalah obat yang digunakan untuk menetralkan asam
lambung atau mengikatnya. Dipakai untuk mengobati penyakit pada saluran
pencernaan yang diakibatkan oleh asam lambung, seperti tukak pada oesofagus,
lambung atau usus dengan gejala seperti nyeri lambung, mual, dan muntah. Secara
alami lambung memproduksi suatu asam yang disebut asam klorida yang berfungsi
untuk membantu proses pencernaan protein. Asam ini secara alami mengakibatkan
kondisi isi perut menjadi asam, yakni antara kisaran PH 2-3. Lambung, usus dan
esophagus sendiri (yang juga terdiri dari protein) dilindungi dari kerja asam
melalui beberapa mekanisme. Apabila kadar asam yang dihasilkan oleh lambung
terlalu banyak maka mekanisme perlindungan ini tidak terlalu kuat/kurang kuat
dalam melindungi lambung, usus dan esophagus terhadap kerja asam lambung
mengakibatkan kerusakan pada organ-organ tersebut dan menghasilkan gejala
seperti rasa sakit pada perut dan ulu hati terasa terbakar.
Penggunaan pada antasida ada beberapa macam,
yaitu :
- Untuk tukak Lambung.
- Indigasi
- Repluk oesophagitis ringan
- Gastritis
- Rasa terbakar pada ulu hati
- Sakit perut
- Asam lambung yang berlebih
- Untuk saluran cerna.
Antasida bekerja dengan cara menetralkan kondisi “terlalu”
asam tersebut, selain itu antasida juga bekerja dengan cara menghambat
aktivitas enzim pepsin yang aktif bekerja pada kondisi asam, enzim ini
diketahui juga berperan dalam menimbulkan kerusakan pada organ saluran
pencernaan manusia.
Jika antasida diminum sesuai anjuran, obat ini akan efektif
menyembuhkan rasa tidak enak di perut yang diakibatkan oleh asam. Efeknya dapat
terasa dengan cepat yaitu dalam 15-30 menit setelah minum obat, dan bekerja
selama 2-4 jam. Jika dikonsumsi sesudah makan, antasida dapat memberikan efek
selama kurang lebih 3 jam, hal ini disebabkan karena adanya makanan akan
memperlambat “penghilangan” antasida dari dalam lambung. Sangat penting
diingat, bahwa ketika menggunakan antasida anda harus berkonsultasi dengan apoteker
untuk menghindari adanya interaksi antara antasida dan obat-obat lain.
Ada
beberapa jenis antasida yaitu:
- Senyawa aluminium dan senyawa magnesium: merupakan antasida yang paling sering dipakai pada saat ini, karena masa kerjanya lama.
- Natrium bikarbonat: jenis antasida yang kerjanya cepat tapi efeknya juga cepat hilang. Obat ini menyebabkan timbulnya gas di dalam lambung. Antasida jenis ini tidak dianjurkan untuk penderita hipertensi, gagal jantung, dan gangguan ginjal.
- Obat kombinasi: kombinasi antasida dengan obat penghilang kembung seperti simetikon.
Antasida
yang beredar di pasaran dapat ditemukan dalam dua bentuk yaitu tablet dan
suspendi (sirup). Antasida dapat dibeli dengan resep dokter atau dibeli bebas
di Apotik. Penggunaan dalam jangka lama harus di bawah pengawasan dokter. Antasida
dapat diminum 3 sampai 6 kali sehari. Diminum satu jam sebelum makan atau satu
jam setelah makan dan sebelum tidur. Antasida dalam bentuk tablet harus
dikunyah dulu sebelum diminum dan antasida dalam bentuk suspensi harus dikocok
dulu.Antasida harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat, hindarkan cahaya
matahari langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Dosis,
Cara Pemberian, dan Lama Pemberian
1. Antasida
: dewasa : oral 600 – 1200 mg antara waktu makan dan sebelum tidur malam.
2. Hiperfosfatemia
: anak : 50 – 150 mg/kg/24 jam dalam dosis terbagi tiap 4-6 jam, titrasi dosis
sampai tercapai kadar fosfat dalam rentang normal. Dewasa : dosis awal : 300 –
600 mg 3 kali/hari bersama makanan.
3. Magnesium
hidroksida sebagai antasida diberikan dalam dosis sampai dengan 1 gram per
oral. Sebagai laksatif osmotik magnesium hidroksida diberikan dosis sekitar 2-5
gram per oral.
4. Dosis
sampai dengan sekitar 2 gram per oral.
5. Diberikan
dengan dosis hingga 500 mg per oral.
6. Diberikan
dengan dosis sampai dengan 2 gram per oral. 1 Magaldrate diberikan di antara
waktu makan dan malam sebelum tidur.
7. Dosis
sebagai antasida biasanya sampai dengan 1,5 gram per oral. Kalsium karbonat
mengikat fosfat dalam saluran cerna untuk membentuk komplek yang tidak larut
dan absorbsi mengurangi fosfat.
Bila pengobatan ditujukan untuk gangguan ringan saja, obat
bisa dihentikan segera setelah gejala telah menghilang, tapi bila pengobatan
diperlukan untuk penyakit lebih berat, seperti tukak peptik, ikutilah anjuran
dokter Anda.
SEMOGA BERMANFAAT
Sumber :
http://www.rsstroke.com/berita.php?id_berita=34
http://potterclay.wordpress.com/2009/02/18/tentang-antasida/
http://pratiwizreni.blogspot.com/2013/11/antasida-sebagai-obat-tukak-lambung.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar