Pages - Menu

Pages

Jumat, 14 Juni 2013

Siklus Hidup Clonorchis sinensis



Clonorchis sinensis

Cara penularan dan manusia terinfeksi karena memakan ikan air tawar. Contohnya daging ikan yang mentah atau dimasak tidak matang yang di dalamnya terdapat larva berbentuk kista (metaserkaria). Pada saat dicerna larva cacing akan terbebas dari dalam kista dan bermigrasi melalui Duktus Koledokus ke dalam pecabangan empedu. Telur dalam empedu diekskresikan melalui tinja. Pada tempat yang sesuai, telur yang fertil (telah dibuahi) akan menetas menjadi larva bersilia yang disebut mirasidium. Jika telur ini termakan oleh siput (lymnea) sebagai pejamu pertama yang rentan, maka akan menetas dalam usus siput. Larva atau mirasidium ini dalam 2 minggu akan berubah bentuk menjadi sporosista.
Sporosista yang tidak bersilia, kemudian tumbuh dan akhirnya pecah menghasilkan larva kedua disebut redia. Redia masuk kejaringan siput. Didalam tubuh siput redia akan tumbuh dan berkembang menghasilkan larva ketiga disebut serkaria. Serkaria ini kemudian bermigrasi atau meningglkan tubuh siput dan masuk ke dalam air. Jika mengenai pejamu kedua (ikan), serkaria akan menembus tubuh ikan dan biasanya masuk ke dalam daging ikan atau biasa juga di bawah sisik (kulit). Saat itu membentuk metaserkaria (kista). Kemudian melepaskan ekornya.
Ikan yang mengandung metaserkaria akan termakan oleh manusia, jika ikan tersebut tidak dimasak dengan matang. Metaserkaria dalam bentuk kista akan masuk ke dalam sistem pencernaan, kemudian berpindah kehati melalui saluran empedu dan tumbuh menjadi cacing dewasa, dan mengulang kembali siklus hidupnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar