Pages - Menu

Pages

Jumat, 05 April 2013

Struktur Sosial Murid - Murid di Sekolah




Sekolah bagi murid-murid dapat dipandang sebagai system persahabatan dan hubungan –hubungan soaial.Bedanya dengan orang dewasa ialah bahwa struktur sosial ini lebih bersifat tak formal.Kedudukan murid hanya dikenal dalam lingkungan sekolah saja. Ada juga kedudukan murid yang lebih formal seperti ketua OSIS. Akan tetapi kebanyakan kedudukan murid bersifat tak formal dan hanya diketahui dalam kalangan sekolah itu saja.

 Ada dua metode utama untuk mempelajari struktur informal para pelajar:

  •      Teknik sosiometri yaitu dalam garis besarnya kepada murid diberikan pertanyaan lalu dari hasil pertanyaan itu diajukan kepada setiap murid dalam kelas atau kelompok murid dapat disusun suatu diagram yang disebut sosiogram.

  •     Metode partisipasi-observasi yaitu sambil turut berpartisipasi dalam kegiatan kelompok selama beberapa waktu mengadakan observasi tentang kelompok.

Disuatu sekolah dapat kita temukan macam-macam kedudukan murid dan hubungan antar murid,antara lain :

  • ·         Hubungan dan kedudukan berdasarkan usia dan tingkat kelas

  • ·         Struktur sosial berhubungan dengan kurikulum

  • ·         Klik atau kelompok persahabatan disekolah

  • ·         Hubungan antara struktur masyrakat dengan pengelompokan disekolah

  • ·         Kelompok Elite

  • ·         Kelompok siswa yang mempunyai organisasi formal


Asas Kasih Sayang
Dalam proses dan kegiatan pendidikan, hubungan serta suasana yang kita kembangkan, dalam konteks interaksi edukatif. Hubungan antara pendidik dengan peserta didik, dibina dalam suasana kasih sayang yang terarah pada pembentukan kepribadian, dengan menanamkan nilai-nilai yang bermakna dalam kehidupan untuk hidup nyaman, aman, damai dan sejahtera. Suasana dan hubungan kehidupan yanng lebih luas, maka kita berpegang serta menerapkan asas-asas :

  • Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa
  •   Berbakti kepada orang tua

  • Menghormati orang yang lebih tua dan orang yang dituakan

  • Menghargai sesama

  • Menyayangi orang yang lebih muda

Suasana dan hubungan interaksi edukatif antara pendidikan dengan peserta didik, terjalin dalam kasih sayang, dalam mekanisme ini, pendidik berinteraksi dengan peserta didik yang dikategorikan lebih muda yang secara kelender memang lebih muda, dan atau karena ststus serta posisinya ditetapkan sebagai pihak yang lebih muda. Dengan demikian, dalam proses dan kegiatan pendidikan asas kasih sayang menjadi salah satu asas utama.
Setiap manusia pasti memiliki sejumlah kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pengalaman karena adanya interaksi manusia dengan lingkungannya. Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di luar diri anak yang memberikan pengaruh terhadap perkembangannya. Lingkungan pendidikan dapat berupa benda-benda, orang-orang, keadaan-keadaan, dan peristiwa-peristiwa yang ada di sekitar peserta didik yang bisa memberikan pengaruh kepada perkembangannya, baik secara tidak langsung ataupun langsung, baik secara sengaja maupun tidak disengaja.

Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang mula-mula dan terpenting. Sering juga disebut sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karena memang orang tua dalam keluargalah yang terutama memiliki tanggung jawab atas pendidikan anak kandungnya. Menurut kodratnya orang tua harus mendidik anak-anaknya, terdorong oleh suatu insting, yaitu rasa cinta yang asli terhadap keturunannya.
Pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga, oleh karena itu tugas utama keluarga dalam pendidikan anak adalah peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian besar berasal dari pendidikan kedua orang tuanya dan anggota keluarga yang lain (Indrakusuma, 1978). Keluarga juga membina dan mengembangkan perasaan sosial anak, seperti rasa tenggang rasa, suka menolong, hidup damai, kerjasama, kegotongroyongan, kepekaan, dan sebagainya.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan aspirasi anak, maka keluarga menyerahkan sebagian peran/tanggungjawabnya kepada jalur pendidikan formal (sekolah) maupun non formal (kursus, kelompok belajar, dsb).
Peran jalur pendidikan formal (sekolah) semakin lama semakin penting, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan aspek kognitif (pengetahuan) dan skill/psikomotorik (ketrampilan). Hal ini tidak berarti bahwa keluarga dapat melepaskan diri dari tanggung jawab pendidikan anaknya, diharapkan keluarga lebih banyak bekerja sama dan mendukung kegiatan pusat/lingkungan pendidikan lainnya (sekolah dan masyarakat).



Lingkungan Sekolah
Sekolah sebagai pusat pendidikan adalah sekolah yang mencerminkan masyarakat yang maju karena pemanfaatan secara optimal ilmu pengetahuan dan teknologi. Semakin maju suatu masyarakat semakin penting peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam proses pembangunan masyarakat itu.

Lingkungan Masyarakat
Masyarakat yang berperan aktif dalam bidang pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam. Kelompok ini berupa organisasi-organisasi pendidikan, sosial, politik, ekonomi, keagamaan dan sebagainya. Semua kelompok ini perlu dilibatkan secara aktif dalam membantu dan mendukung penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Pengelola atau pihak sekolah hendaknya mampu menganalisis kelompok masyarakat mana yang bisa dilibatkan dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan di sekolah.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar