Assalamualaikum wr wb
Nah, sekarang aku mau bahas nih tentang khayalan sekolah impian versi diriku.
Nah, tipikal kayak apa sih sekolah impian-ku ?
Pertama, kelasnya ada banyak tapi dalam satu kelas beranggotakan 14 siswa saja. ( wuiiih aman , damai, dan tentram tuh kelas )
Kedua, guru-gurunya mau serius belajar gak belok-belok cara ngajarnya.
ketiga, Makan minum tiap istirahat sekolah yang nanggung... yaa kayak katring gitu, cuma setidaknya siswa/i juga ada yang nanggung biaya lah.
Keempat, Semua siswa/i tidak berperilaku preman.
Kelima, setiap lomba di bidang akademik maupun nonakademik, setidaknya selalu ada promotor terkenal yang mau biayain operasional kegiatan lomba untuk sekolah. ( Yah maunya sih promotornya Fly Emirates, Garuda Indonesia, Pertamina, DLL )
Keenam, sekolahnya selalu fokus untuk kegiatan akademik.
Ketujuh, Sekolahnya gratis-tis-tis
Kedelapan, Memiliki sistem Free Study All Time ( bebas belajar setiap waktu ) dan Free Choosing Program Study ( Siswa bebas memilih program/ mata pelajaran apa saja pada hari itu )
Kumpulan Artikel Farmasi, Penyakit, Pengobatan, Tanaman Herbal, dan Materi Biologi, dan Fenomena Alam
Pages - Menu
▼
Pages
▼
Rabu, 10 Oktober 2012
Jumat, 05 Oktober 2012
Penyatuan Zona Waktu di Indonesia
Penyatuan Zona Waktu Indonesia
Penyatuan zona waktu ini kiranya akan diselenggarakan pada 28 Oktober 2012 bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda. Penyatuan zona waktu ini bukan tanpa maksud. Coba anda cari di Google tentang waktu standard di Singapura, Malaysia , dan negara lain yang dekat dengan Indonesia secara Geografis.
Seperti Singapura dan Malaysia, menggunakan zona waktu GMT +8 atau dalam istilah Indonesia WITA ( Waktu Indonesia Tengah ).
Namun, saya kutip dari berita yang ada, ternyata terjadi penundaan terhadap program penyatuan waktu ini.
JAKARTA, KOMPAS.com - Skenario pemberlakuan zona
waktu tunggal di seluruh wilayah Indonesia per 28 Oktober 2012 batal
dilaksanakan. Pemerintah memilih menunda rencana tersebut dengan
pertimbangan sosialisasi, persiapan, dan konsolidasi semua pemangku
kepentingan.
Demikian disampaikan Kepala Divisi Komunikasi Publik dan Promosi Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Edib Muslim, di Jakarta, Kamis (4/10).
Menurut Edib, semua pemangku kepentingan masih perlu waktu lebih panjang untuk sosialisasi, persiapan, dan konsolidasi. Harapannya, dampak negatif saat implementasi bisa diminimalisasi.
”KP3EI tidak mungkin menunda, tetapi ini berkaitan dengan kesiapan dan konsolidasi semua pemangku kepentingan,” kata Edib.
Zona waktu tunggal diusulkan KP3EI sebagai bagian dalam Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia. Patokan waktu yang digunakan adalah GMT+8 atau Waktu Indonesia Tengah. Dengan demikian, waktu di Indonesia akan sama dengan Singapura dan Hongkong. Salah satu tujuannya adalah mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Tentang skenario berikutnya setelah rencana per 28 Oktober batal, Edib belum bersedia memberikan jawaban. Ia hanya mengatakan, prinsipnya, hari-H pemberlakuan zona waktu harus ditetapkan dan diumumkan 90 hari sebelumnya. Keputusan akhir di tangan Presiden karena dasar aturannya adalah peraturan presiden.
Secara terpisah, Sekretaris Komite Ekonomi Nasional Aviliani menyatakan, sektor keuangan dan sektor riil akan menuai banyak keuntungan dengan pemberlakuan zona waktu tunggal.
”Tapi problemnya sekarang ini adalah rencana itu harus disosialisasikan karena kebiasaan masyarakat yang tidak bisa diubah begitu saja,” kata Aviliani.
Dari sisi administrasi dan teknis, Aviliani melanjutkan, zona waktu tunggal memerlukan penyesuaian dan perubahan banyak hal. Apalagi, apabila kaitannya dengan birokrasi, penyesuaiannya membutuhkan waktu lebih panjang.
Aviliani berpandangan, selain sosialisasi, rencana zona waktu tunggal sebaiknya diuji coba dulu. Pemerintah pusat harus melibatkan pemerintah daerah dan dunia usaha.
Kementerian Perhubungan dalam suratnya ke KP3EI beberapa waktu lalu menyebutkan, zona waktu tunggal memerlukan penyesuaian sistem, sosialisasi, dan koordinasi kepada semua pemangku kepentingan terkait, baik di sektor perhubungan darat, laut, maupun udara. (LAS)
Demikian disampaikan Kepala Divisi Komunikasi Publik dan Promosi Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Edib Muslim, di Jakarta, Kamis (4/10).
Menurut Edib, semua pemangku kepentingan masih perlu waktu lebih panjang untuk sosialisasi, persiapan, dan konsolidasi. Harapannya, dampak negatif saat implementasi bisa diminimalisasi.
”KP3EI tidak mungkin menunda, tetapi ini berkaitan dengan kesiapan dan konsolidasi semua pemangku kepentingan,” kata Edib.
Zona waktu tunggal diusulkan KP3EI sebagai bagian dalam Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia. Patokan waktu yang digunakan adalah GMT+8 atau Waktu Indonesia Tengah. Dengan demikian, waktu di Indonesia akan sama dengan Singapura dan Hongkong. Salah satu tujuannya adalah mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Tentang skenario berikutnya setelah rencana per 28 Oktober batal, Edib belum bersedia memberikan jawaban. Ia hanya mengatakan, prinsipnya, hari-H pemberlakuan zona waktu harus ditetapkan dan diumumkan 90 hari sebelumnya. Keputusan akhir di tangan Presiden karena dasar aturannya adalah peraturan presiden.
Secara terpisah, Sekretaris Komite Ekonomi Nasional Aviliani menyatakan, sektor keuangan dan sektor riil akan menuai banyak keuntungan dengan pemberlakuan zona waktu tunggal.
”Tapi problemnya sekarang ini adalah rencana itu harus disosialisasikan karena kebiasaan masyarakat yang tidak bisa diubah begitu saja,” kata Aviliani.
Dari sisi administrasi dan teknis, Aviliani melanjutkan, zona waktu tunggal memerlukan penyesuaian dan perubahan banyak hal. Apalagi, apabila kaitannya dengan birokrasi, penyesuaiannya membutuhkan waktu lebih panjang.
Aviliani berpandangan, selain sosialisasi, rencana zona waktu tunggal sebaiknya diuji coba dulu. Pemerintah pusat harus melibatkan pemerintah daerah dan dunia usaha.
Kementerian Perhubungan dalam suratnya ke KP3EI beberapa waktu lalu menyebutkan, zona waktu tunggal memerlukan penyesuaian sistem, sosialisasi, dan koordinasi kepada semua pemangku kepentingan terkait, baik di sektor perhubungan darat, laut, maupun udara. (LAS)
Nah, dari cuplikan kompas di atas bisa diambil kesimpulan :
1) Penyatuan Zona Waktu di tunda hingga masyarakat siap
2) Tujuan penyatuan ini adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
3) Perlu dilakukan penyesuaian terhadap sistem, sosialisasi, dan koordinasi, serta menyesuaikan dengan kebiasaan masyarakat yang tetap.
Baiklah, dengan ini saya membuka forum diskusi ini untuk umum guna menanggapi cuplikan berita kompas di atas. Terima kasih.
Senin, 01 Oktober 2012
BelajarVisual : Cara Cepat Agar Anak Bisa Membaca
Assalamualaikum wr wb
Salam sejahtera ya buat ortu terutama untuk yang punya anak yang belum bisa baca. Ehm... anak belajar membaca dan menulis karena menghafal huruf. Tapi, apakah dengan menghafal huruf saja anak dapat efektif membacanya ? Tentu tidak.
Otak manusia dibagi 2 yaitu otak kanan yang mengatur aktivitas pada bagian kiri tubuh dan otak kiri yang bekerja sebaliknya. Nah, biasanya anak belajar dengan menghafal huruf demi huruf menggunakan otak kiri secara dominan. Lalu, bagaimana dengan anak yang dominan di otak kanannya. Nah, itulah yang akan kita bahas pada artikel ini.
Pokok Masalah.
1. Bagaimana cara belajar membaca yang efektif bagi anak yang dominan otak kanan ?
Jawaban :
Bagi seorang anak terutama yang masih di bawah umur ( Taman Kanak-kanak ) proses menghafal lebih mudah dibandingkan yang sudah dewasa. Otak anak-anak masih berkembang dan terasah hingga dewasa/maksimal. Tapi, bagi yang dominan otak kanan cara menghafal sangat sulit. Oleh karena itu, perlu suatu cara yaitu menggunakan gambar sebagai pengganti huruf atau kata.
Seperti contoh : Seorang anak diberi gambar kucing. Anak itu pasti awalnya sudah tahu kalau gambar itu adalah gambar kucing. Ketika itu juga, otak kanan anak akan berjalan dan memproses gambar sehingga mudah diingat bahwa gambar tersebut adalah gambar kucing.
Tapi bukannya anak yang dominan otak kanan sulit menghafal ?
Solusi : Otak kanan tidak peka terhadap angka dan huruf tetapi peka terhadap gambar/visual maupun kinestetika ( gerakan ).
Ketika anak melihat gambar saat itu juga ia akan berusaha mencari tahu huruf penyusunnya dari kata " kucing " dan dengan demikian anak cepat dalam membaca.Jadi, apa salahnya jika anak anda diajak belajar menggunakan metode visual gambar ( otak kanan ) atau mungkin anda bisa menggabungkan metode otak kiri dan kanan.
Salam sejahtera ya buat ortu terutama untuk yang punya anak yang belum bisa baca. Ehm... anak belajar membaca dan menulis karena menghafal huruf. Tapi, apakah dengan menghafal huruf saja anak dapat efektif membacanya ? Tentu tidak.
Otak manusia dibagi 2 yaitu otak kanan yang mengatur aktivitas pada bagian kiri tubuh dan otak kiri yang bekerja sebaliknya. Nah, biasanya anak belajar dengan menghafal huruf demi huruf menggunakan otak kiri secara dominan. Lalu, bagaimana dengan anak yang dominan di otak kanannya. Nah, itulah yang akan kita bahas pada artikel ini.
Pokok Masalah.
1. Bagaimana cara belajar membaca yang efektif bagi anak yang dominan otak kanan ?
Jawaban :
Bagi seorang anak terutama yang masih di bawah umur ( Taman Kanak-kanak ) proses menghafal lebih mudah dibandingkan yang sudah dewasa. Otak anak-anak masih berkembang dan terasah hingga dewasa/maksimal. Tapi, bagi yang dominan otak kanan cara menghafal sangat sulit. Oleh karena itu, perlu suatu cara yaitu menggunakan gambar sebagai pengganti huruf atau kata.
Seperti contoh : Seorang anak diberi gambar kucing. Anak itu pasti awalnya sudah tahu kalau gambar itu adalah gambar kucing. Ketika itu juga, otak kanan anak akan berjalan dan memproses gambar sehingga mudah diingat bahwa gambar tersebut adalah gambar kucing.
Tapi bukannya anak yang dominan otak kanan sulit menghafal ?
Solusi : Otak kanan tidak peka terhadap angka dan huruf tetapi peka terhadap gambar/visual maupun kinestetika ( gerakan ).
Ketika anak melihat gambar saat itu juga ia akan berusaha mencari tahu huruf penyusunnya dari kata " kucing " dan dengan demikian anak cepat dalam membaca.Jadi, apa salahnya jika anak anda diajak belajar menggunakan metode visual gambar ( otak kanan ) atau mungkin anda bisa menggabungkan metode otak kiri dan kanan.